Tunggu sebentar ya, sedang loading...

6:54 PM
0
Buming mengenai berita bahwa bbm akan ada di Android dan IPhone merambah ke perihal bahwa Blackberry akan bangkrut tanpa bbm, sesungguhnya antara Blackberry dengan BBM memang akan terpisah,BlackBerry dikabarkan hendak mengalihkan layanan pesan instan BlackBerry Messenger (BBM). The Wall Street Journal mengutip informasi tersebut dari seorang sumber di perusahaan.
Seperti yang dikabarkan melalui situs Tempo.co , berikut kitupannya
TEMPO.COJakarta--BlackBerry dikabarkan hendak mengalihkan layanan pesan instan BlackBerry Messenger (BBM). The Wall Street Journal mengutip informasi tersebut dari seorang sumber di perusahaan.
Harian tersebut menyebutkan, anak perusahaan itu akan diberi nama BBM Inc. Hingga kini juru bicara BlackBerry masih bungkam perihal kabar ini.
Sedangkan dua sumber lainnya yang menolak disebutkan namanya, enggan memastikan kebenaran mengenai nama perusahaan tersebut. Menurut mereka, tidaklah bijak menyampaikan informasi internal perusahaan kepada media. Meski demikian, mereka menyebutkan adanya relokasi sumber daya dan personel dalam pengembangan BBM untuk bisa bersaing dengan kompetitor.
Kabar ini rupanya masih simpang siur, mengingat sumber lain menegaskan belum ada kemungkinan menjadikan BBM sebagai anak perusahaan. Ia malah mengatakan, BlackBerry harus segera menghadirkan BBM di perangkat berbasis iOS dan Android.
Jumlah pengguna BBM hingga kini mencapai 60 juta di seluruh dunia dengan frekuensi pengiriman pesan sebanyak miliar kali per hari. Perusahaan asal Kanada ini melakukan berbagai cara untuk mendongkrak penjualan produknya. Mengingat kini popularitas BlackBerry menurun tajam.
Seperti layanan video call dan WiFi. Kemudian BBM Channels yang memungkinkan pengiklan untuk berpromosi lewat BBM. Perusahaan juga mempertimbangkan penyediaan BBM di perangkat komputer PC. Awal bulan ini, BlackBerry menyatakan perlunya opsi untuk menyelamatkan perusahaan, salah satunya dengan menjualnya.
Korporasi tekhnologi asal Kanada, BlackBerry sepakat menjual perusahaan kepada konsorsium. Nilai pembelian mencapai 4,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 51,7 triliun.
Perusahaan berbasis di Ontario tersebut menandatangani surat kesepakatan dengan kelompok yang dipimpin Fairfax Financial Holdings Limited, pada hari senin (23/9) waktu setempat. Di bawah rencana kesepakatan BlackBerry-Fairfax, konsorsium akan menawarkan 9 dolar AS untuk masing-masing saham dan Fairfax akan berkontribusi dalam transaksi saham.
BlackBerry mengatakan, direksi mendukung rencana tersebut. BlackBerry yang sempat memimpin teknologi ponsel dikalahkan pesaingnya, Samsung dan Apple.
Fairfax merupakan sebuah perusahaan asal Kanada yang dikepalai miliader Prem Watsa. Perusahaan itu saat ini memegang saham terbesar BlackBerry dengan perkiraan kontribusi sampai 10 persen.
Watsa yang keluar dari direksi BlackBerry pada Agustus lalu mengatakan, penjualan akan membuka bab baru yang menarik swasta untuk BlackBerry, pelanggan, operatir, dan karyawan. "Kami dapat memberi nilai langsung kepada pemegang saham, sementara kami terus membuat strategi jangka panjang dalam sebuah perusahaan swasta," ujar Watsa dikutip Al-Jazeera.
Kesepakatan perusahaan diprediksi lengkap pada 4 November mendatang. Namun itu bergantung pada perolehan pembiayaan konsorsium. BlackBerry mengatakan akan terus mencari pelamar yang mungkin lebih baik untuk sementara.
Saham BlackBerry jatuh 6 persen ke level 8,23 dolar AS sebelum perdagangan dihentikan sesaat sebelum pengumuman. Harga saham bangkit dan ditutup dalam perdagangan sore 9,08 dolar AS namun tetap jauh di bawah level historis saham. Ironisnya, pengumuman itu dilakukan pada hari yang sama saat Apple mengatakan penjualan iPhone seri terbaru mencapai rekor 9 juta unit dalam tiga hari.
Reporter : Nur Aini
Redaktur : Karta Raharja Ucu
Sumber : http://www.republika.co.id
Newer Post
Previous
This is the last post.

0 comments:

Post a Comment